Dilansir laman Phys, Rabu (1/4/2015), jika negara di belahan Bumi lain seperti Amerika Serikat dan Kanada dapat menikmati gerhana Bulan di waktu fajar, negara-negara Asia Tenggara dan Australia dapat menikmati gerhana Bulan sejak Sabtu malam, 4 April 2015. Penduduk di negara-negara Asia Tenggara akan mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk melihat gerhana bulan.
Gerhana Bulan ini akan menjadi yang ketiga dari gerhana Bulan yang akan terjadi selama tahun 2014-2015. Menurut catatan lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA, gerhana Bulan terjadi pada April 2014, Sepetember 2014, dan diperkirakan akan terjadi lagi pada 28 September 2015.
Gerhana Bulan sendiri terjadi ketika Bulan bergerak menukik menuju bayangan Bumi, dan hal tersebut menyebabkan sinar berwarna merah terjadi pada Bulan. "Selama gerhana, Bulan sering terlihat kemerahan karena sinar Matahari telah melewati atmosfer Bumi, yang menyaring sebagian besar sinar biru," ujar salah satu pejabat NASA.
Bulan yang berwarna kemerahan ini bahkan mendapatkan julukan blood moon (bulan darah) karena warna merahnya yang mendekati warna merah darah. Tidak seperti gerhana Matahari total, gerhana Bulan dapat dilihat oleh siapa pun di Bumi yang melihat bulan pada saat gerhana terjadi.
Menurut laporan sebelumnya, BMGK dalam situs resminya mengatakan gerhana Bulan total yang terjadi pada 4 April akan dapat diamati dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Gerhana ini dapat diamati juga dari Amerika, Samudra Pasifik, Australia, Asia kecuali bagian Barat, dan sebagian kecil Afrika Timur. Seluruh proses Gerhana Bulan akan bisa diamati dari wilayah Papua bagian Timur,” jelas BMKG.
sumber http://forum.viva.co.id/showthread.php?p=5039167&posted=1#post5039167