Lintas Cewek - Banyak pertanyaan yang muncul seputar pertama kali Melakukan Hubungan Intim, seperti
bagimana kesan pertama kali Melakukan Hubungan Intim? tips pertama kali Melakukan Hubungan Intim?
atau cara pertama kali Melakukan Hubungan Intim? dan pengalaman pertama kali Melakukan Hubungan Intim? juga berberapa wanita ingin melihat video pertama kali Melakukan Hubungan Intim untuk belajar sehingga berhasil di malam pertama pernikahan.
Setelah menikah, pasangan pengantin baru akan dihadapkan pada ritual berhubungan seksual, tak lain dan tak bukan demi keharmonisan dan upaya untuk memperoleh keturunan.
Tapi karena belum pernah berhubungan seksual sebelumnya, tak masalah jika pasangan tak langsung bisa melakukannya dengan benar dan lancar. Bahkan faktanya, banyak pasangan yang mengaku takut atau khawatir karenanya.
Untuk itu, Dr Mahinder Watsa akan memaparkan sejumlah fakta tentang apa yang terjadi pada pasangan yang pertama kali melakukan aktivitas intim ini seperti halnya dikutip dari timesofindia, Rabu (12/9/2012) berikut ini.
1. Wajar kalau pasangan gagal atau melakukan banyak kesalahan
Setiap pasangan tentu ingin seks pertamanya terasa sempurna. Tak ada yang salah dengan hal itu tapi semua orang harus tahu bahwa segala hal yang baru dilakukan pertama kali itu tak selalu sempurna, pasti ada saja kesalahan yang muncul.
Para pria seringkali bercita-cita seksnya bisa tahan lama, hanya saja jika mereka mencapai orgasme lebih cepat (mungkin karena terlalu senang) sebenarnya itu tak jadi masalah. Bahkan sejumlah pria lain gagal melakukan ereksi dan seketika itu juga mereka merasa kecewa lalu mengecap diri mereka sendiri 'tak cukup lihai' dalam bercinta. Tapi jika Anda keburu berpikir seperti itu maka justru itulah kesalahan terbesar Anda.
Kalaupun tak bisa ereksi, Anda cukup mengakhiri sesi bercinta dengan foreplay ringan. Percayalah jika segala sesuatunya tak berjalan sesuai rencana maka akan selalu ada kesempatan kedua. Sama halnya ketika seorang pria tak bisa ereksi sepanjang melakukan masturbasi dan nyatanya hal itu dianggap normal-normal saja.
2. Seks pertama kali pasti menyakitkan tapi jangan menyerah begitu saja
Bagi wanita, ketika pertama kali melakukan seks rasanya pasti sangat menyakitkan tapi pada dasarnya sebagian besar nyeri yang dirasakan wanita saat pertama kali bercinta itu rasanya tak lebih dari seperti nyeri akibat jari yang tertusuk jarum atau duri.
Yang perlu digarisbawahi adalah perasaan takut akan nyeri ini harus diupayakan agar tak membuat semua wanita merasa ketakutan tiap kali diajak berhubungan oleh pasangannya. Jika hal ini terjadi, bisa jadi si wanita akan gemetaran meski hanya disentuh sedikit saja oleh pasangannya.
Kalau sudah begini, para pria tak boleh tinggal diam. Pertama, pastikan si dia merasa nyaman dengan Anda. Foreplay ringan merupakan sesuatu yang harus Anda lakukan agar vaginanya terlubrikasi. Mulailah dengan memasukkan jari Anda ke vagina untuk memecahkan selaput daranya lalu lanjutkan dengan penetrasi. Yang penting kuncinya adalah lakukan secara perlahan-lahan.
3. Pendarahan? Bisa iya, bisa tidak
Seorang wanita yang harus mengalami pendarahan saat pertama kali berhubungan seksual itu hanyalah rumor. Faktanya, pendarahan hanya terjadi ketika selaput dara pecah. Tapi yang perlu dipahami adalah selaput dara yang dianggap sebagai tanda keperawanan itu bisa saja pecah karena faktor lain.
Diantaranya latihan fisik dengan intensitas tinggi seperti bersepeda. Pada kasus lain, hal ini juga bisa disebabkan oleh cacat bawaan sejak lahir. Bahkan selaput dara juga bisa pecah saat si wanita melakukan masturbasi.
Jika Anda ragu apakah pasangan masih perawan atau tidak hanya karena si dia tak mengalami pendarahan saat pertama kali bercinta dengan Anda, selesaikan masalah itu di luar ranjang. Pastikan ketika berada di atas ranjang, Anda dan pasangan sudah memahami dan mempercayai satu sama lain.
4. Kontrasepsi itu tak selalu berhasil
Satu kesalahan kecil saja bisa berakibat pada kehamilan yang tak diinginkan, apalagi jika Anda mengandalkan metode menarik penis sebelum ejakulasi (withdrawal method) atau bercinta diantara masa subur pasangan.
Akan lebih baik lagi jika pasangan menemui dokter spesialis ginekologi sebulan sebelum menikah agar si dokter dapat memberikan kontrasepsi oral yang cukup aman dikonsumsi oleh pasangan, terutama selama berbulan madu. Setelah itu, pasangan dapat berkonsultasi lagi dengan dokter untuk memilih metode kontrasepsi yang tepat dan pas untuk berdua.
5. Seks itu bisa bikin berantakan
Saat cairan tubuh pasangan saling bertukar dalam ritual bercinta, jangan kaget jika nantinya ranjang Anda berantakan. Jangan khawatirkan banyaknya noda yang berceceran di ranjang. Nikmati saja proses itu dan tak lupa untuk selalu menyediakan seprai ekstra.
Setelah menikah, pasangan pengantin baru akan dihadapkan pada ritual berhubungan seksual, tak lain dan tak bukan demi keharmonisan dan upaya untuk memperoleh keturunan.
Tapi karena belum pernah berhubungan seksual sebelumnya, tak masalah jika pasangan tak langsung bisa melakukannya dengan benar dan lancar. Bahkan faktanya, banyak pasangan yang mengaku takut atau khawatir karenanya.
Untuk itu, Dr Mahinder Watsa akan memaparkan sejumlah fakta tentang apa yang terjadi pada pasangan yang pertama kali melakukan aktivitas intim ini seperti halnya dikutip dari timesofindia, Rabu (12/9/2012) berikut ini.
1. Wajar kalau pasangan gagal atau melakukan banyak kesalahan
Setiap pasangan tentu ingin seks pertamanya terasa sempurna. Tak ada yang salah dengan hal itu tapi semua orang harus tahu bahwa segala hal yang baru dilakukan pertama kali itu tak selalu sempurna, pasti ada saja kesalahan yang muncul.
Para pria seringkali bercita-cita seksnya bisa tahan lama, hanya saja jika mereka mencapai orgasme lebih cepat (mungkin karena terlalu senang) sebenarnya itu tak jadi masalah. Bahkan sejumlah pria lain gagal melakukan ereksi dan seketika itu juga mereka merasa kecewa lalu mengecap diri mereka sendiri 'tak cukup lihai' dalam bercinta. Tapi jika Anda keburu berpikir seperti itu maka justru itulah kesalahan terbesar Anda.
Kalaupun tak bisa ereksi, Anda cukup mengakhiri sesi bercinta dengan foreplay ringan. Percayalah jika segala sesuatunya tak berjalan sesuai rencana maka akan selalu ada kesempatan kedua. Sama halnya ketika seorang pria tak bisa ereksi sepanjang melakukan masturbasi dan nyatanya hal itu dianggap normal-normal saja.
2. Seks pertama kali pasti menyakitkan tapi jangan menyerah begitu saja
Bagi wanita, ketika pertama kali melakukan seks rasanya pasti sangat menyakitkan tapi pada dasarnya sebagian besar nyeri yang dirasakan wanita saat pertama kali bercinta itu rasanya tak lebih dari seperti nyeri akibat jari yang tertusuk jarum atau duri.
Yang perlu digarisbawahi adalah perasaan takut akan nyeri ini harus diupayakan agar tak membuat semua wanita merasa ketakutan tiap kali diajak berhubungan oleh pasangannya. Jika hal ini terjadi, bisa jadi si wanita akan gemetaran meski hanya disentuh sedikit saja oleh pasangannya.
Kalau sudah begini, para pria tak boleh tinggal diam. Pertama, pastikan si dia merasa nyaman dengan Anda. Foreplay ringan merupakan sesuatu yang harus Anda lakukan agar vaginanya terlubrikasi. Mulailah dengan memasukkan jari Anda ke vagina untuk memecahkan selaput daranya lalu lanjutkan dengan penetrasi. Yang penting kuncinya adalah lakukan secara perlahan-lahan.
3. Pendarahan? Bisa iya, bisa tidak
Seorang wanita yang harus mengalami pendarahan saat pertama kali berhubungan seksual itu hanyalah rumor. Faktanya, pendarahan hanya terjadi ketika selaput dara pecah. Tapi yang perlu dipahami adalah selaput dara yang dianggap sebagai tanda keperawanan itu bisa saja pecah karena faktor lain.
Diantaranya latihan fisik dengan intensitas tinggi seperti bersepeda. Pada kasus lain, hal ini juga bisa disebabkan oleh cacat bawaan sejak lahir. Bahkan selaput dara juga bisa pecah saat si wanita melakukan masturbasi.
Jika Anda ragu apakah pasangan masih perawan atau tidak hanya karena si dia tak mengalami pendarahan saat pertama kali bercinta dengan Anda, selesaikan masalah itu di luar ranjang. Pastikan ketika berada di atas ranjang, Anda dan pasangan sudah memahami dan mempercayai satu sama lain.
4. Kontrasepsi itu tak selalu berhasil
Satu kesalahan kecil saja bisa berakibat pada kehamilan yang tak diinginkan, apalagi jika Anda mengandalkan metode menarik penis sebelum ejakulasi (withdrawal method) atau bercinta diantara masa subur pasangan.
Akan lebih baik lagi jika pasangan menemui dokter spesialis ginekologi sebulan sebelum menikah agar si dokter dapat memberikan kontrasepsi oral yang cukup aman dikonsumsi oleh pasangan, terutama selama berbulan madu. Setelah itu, pasangan dapat berkonsultasi lagi dengan dokter untuk memilih metode kontrasepsi yang tepat dan pas untuk berdua.
5. Seks itu bisa bikin berantakan
Saat cairan tubuh pasangan saling bertukar dalam ritual bercinta, jangan kaget jika nantinya ranjang Anda berantakan. Jangan khawatirkan banyaknya noda yang berceceran di ranjang. Nikmati saja proses itu dan tak lupa untuk selalu menyediakan seprai ekstra.