Lintas Cewek - Seks merupakan hal yang sangat vital dalam sebeuah ikatan suami istri.
Tanpa adanya seks mungkin saja ikatan itu akan retak dan lama kelamaan
akan putus. Disamping itu seks juga merupakan kebutuhan biologis yang
normal bagi setiap manusia dan terkadang tidak bisa tertahankan.
Sehingga tidak jarang bagi mereka belum berkeluarga banyak yang menyalurkan hasrat seksualnya dengan cara-cara yang tidak wajar dan diluar normal. baik itu norma agama maupun susila.
Ketiadaan seks bagi sebuah keluarga sering menjadi masalah, tetapi kelebihan hasrat seks (hiperseks) juga akan menimbulkan masalah dalam sebuah keluarga. Hiperseks akan menimbulkan ketidak seimbangan dalam melakukan hubungan seks. terutama jika Hyperseks ini dialami oleh seorang istri.
Seseorang yang mengalami hiperseks akan sulit mencapai kepuasan. meskipun itu telah dilakukannya beberapa kali. dan meskipun telah mencapai orgasme mereka ingin melakukannya lagi dan lagi.
Jika ini dilami oleh seorang suami tidaklah begitu memberikan dampak, karena pada umumnya seorang wanita tetap akan bisa melayani suaminya meskipun ia telah berkali-kali mengalami orgasme. Selain itu seorang wanita hanya sebagai objek dan sifatnya passif dalam berhubungan seksual, sehingga tidak begitu mengambil peranan, kalau boleh dibaratkan dalam sebuah pertanian seorang wanita adalah sawahnya.
Sementara seorang suami adalah pembajak. Kapan pun sawah itu mau dibajak tergantung kapan saja sipembajak mau membajaknya. Sawah selalus sipa dibajak meski ia telah berkali-kali dibajak.
Hiperseks akan jauh berbeda dampak jika terjadi pada seorang wanita, karena seperti yang diabahas diatas, seorang yang mengambil peranan dalam berhubungan seks adalah adalah seorang pria. Pria adalah subjek dalam hubungan seksual. jika seorang wnita tetap bisa melakukan hubungan seks meski sudah berkali-kali mengalami orgasme dalam berhubungan seks.
Tapi pada seorang pria tidaklah demikian, ia akan kehilangan hasrat seksualnya stelah mencapai orgasme. Sebetulnya di sinilah letak permasalahannya, dimana seorang istri yang hiperseks tidak mengalami rasa puas dikaranakan hasrat yang berlebihan tadi.
Sementara sorang suami tidak bisa lagi memberikan fungsi seksualnya. Kalau kita kembali mengibaratkan pada sebuah petanian, apa jadinya jika sawak minta dibajak jika sipembajak sudah tidak mampu lagi? Nah, Jika seorang istri tidak merasa puas maka hal yang timbul pada diri seorang istri adalah ia ingin mencari kepuasan seksualnya yang pada akhirnya mengarah pada perselingkuhan dan keretakan dalam sebuah keluarga.
Untuk itu sangat dianjurkan untuk menghidari beberapa hal yang dapat menimbulkan naluri hiperseks dan jika sudah mengalami hal ini segeralah mencari jalan keluarnya.
Sehingga tidak jarang bagi mereka belum berkeluarga banyak yang menyalurkan hasrat seksualnya dengan cara-cara yang tidak wajar dan diluar normal. baik itu norma agama maupun susila.
Ketiadaan seks bagi sebuah keluarga sering menjadi masalah, tetapi kelebihan hasrat seks (hiperseks) juga akan menimbulkan masalah dalam sebuah keluarga. Hiperseks akan menimbulkan ketidak seimbangan dalam melakukan hubungan seks. terutama jika Hyperseks ini dialami oleh seorang istri.
Seseorang yang mengalami hiperseks akan sulit mencapai kepuasan. meskipun itu telah dilakukannya beberapa kali. dan meskipun telah mencapai orgasme mereka ingin melakukannya lagi dan lagi.
Jika ini dilami oleh seorang suami tidaklah begitu memberikan dampak, karena pada umumnya seorang wanita tetap akan bisa melayani suaminya meskipun ia telah berkali-kali mengalami orgasme. Selain itu seorang wanita hanya sebagai objek dan sifatnya passif dalam berhubungan seksual, sehingga tidak begitu mengambil peranan, kalau boleh dibaratkan dalam sebuah pertanian seorang wanita adalah sawahnya.
Sementara seorang suami adalah pembajak. Kapan pun sawah itu mau dibajak tergantung kapan saja sipembajak mau membajaknya. Sawah selalus sipa dibajak meski ia telah berkali-kali dibajak.
Hiperseks akan jauh berbeda dampak jika terjadi pada seorang wanita, karena seperti yang diabahas diatas, seorang yang mengambil peranan dalam berhubungan seks adalah adalah seorang pria. Pria adalah subjek dalam hubungan seksual. jika seorang wnita tetap bisa melakukan hubungan seks meski sudah berkali-kali mengalami orgasme dalam berhubungan seks.
Tapi pada seorang pria tidaklah demikian, ia akan kehilangan hasrat seksualnya stelah mencapai orgasme. Sebetulnya di sinilah letak permasalahannya, dimana seorang istri yang hiperseks tidak mengalami rasa puas dikaranakan hasrat yang berlebihan tadi.
Sementara sorang suami tidak bisa lagi memberikan fungsi seksualnya. Kalau kita kembali mengibaratkan pada sebuah petanian, apa jadinya jika sawak minta dibajak jika sipembajak sudah tidak mampu lagi? Nah, Jika seorang istri tidak merasa puas maka hal yang timbul pada diri seorang istri adalah ia ingin mencari kepuasan seksualnya yang pada akhirnya mengarah pada perselingkuhan dan keretakan dalam sebuah keluarga.
Untuk itu sangat dianjurkan untuk menghidari beberapa hal yang dapat menimbulkan naluri hiperseks dan jika sudah mengalami hal ini segeralah mencari jalan keluarnya.