Arisan brondong bagi Kaum Tante Ibu Kota bisa dibilang merupakan hal yang wajar. Bener-bener sungguh miris Inilah fenomena yang kerap dialami perempuan-perempuan kaya, para kaum sosialita. Dari fenomena, akhirnya berubah menjadi tren.
Tren tersebut menunjukkan, bahwa ternyata gaya hidup glamour cenderung mengarah ke penyimpangan. Menariknya, seperti yang dikutip dari Okezone News dan Koran Bogor, tren ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia saja, tetapi telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air, tidak ketinggalan Aceh, sejak tahun 2000-an.
Padahal, kegiatan arisan hadir di masyarakat umumnya untuk mengumpulkan uang, reuni, kumpul keluarga, ajang unjuk harta, atau sebagai penentu status sosial. Tetapi di balik itu, pada hakekatnya arisan adalah ajang untuk bersilahturahmi antar sesama anggotanya, mulai dari keluarga, teman kerja, tetangga, dan lain sebagainya.
Arisan juga sebagai ajang membantu sesama anggota arisan. Jika sebuah arisan sudah berbelok arah menjadi ajang memperebutkan brondong, tentu sangat mengejutkan, bukan?
Entah apa yang menjadi latar belakang terbentuknya arisan brondong tersebut. Namun menurut banyak pendapat, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, bisa karena bentuk tubuh yang mulai tidak ‘indah’ lagi, sehingga membutuhkan pria-pria yang bisa menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya. Atau, karena perempuan-perempuan kaya tersebut masih membutuhkan ‘kehangatan’ tambahan, selain dari pasangan resminya.
Sementara itu, pria-pria yang sering diperebutkan di dalam arisan, usianya rata-rata 20-30 tahun. Bahkan, ada juga yang masih duduk di bangku SMA. Yang bisa dipastikan, pria-pria tersebut adalah orang-orang yang akrab dengan kehidupan atau para kaum sosialita, alias bukan ‘anak’ baru yang khusus dipesan dari germo.
Faktanya, arisan ini hanya dilakukan untuk mencari kesenangan dan menjadi hiburan semata. Meski dalam perjalanannya, para brondong kerap melayani dan menerima imbalan dari pemenang arisan.
Konon katanya tuh wanita berusia matang dengan rentang usia 35 tahun ke atas mulai mengalami krisis percaya diri. Sebuah pertanyaan yang sering mereka pikirkan yaitu "Apakah saya masih menarik?"
Kegiatan arisan pada hakekatnya adalah ajang untuk bersilahturamhmi antar sesama anggotanya, mulai dari keluarga, teman kerja, tetangga dan sebagainya. Arisan juga sebagai ajang membantu sesama anggota arisan. Nah, kalau sebuah arisan sudah berbelok arah menjadi ajang rebutan berondong, ah tentu sudah semakin gila dunia ini. Miris.
Entah karena umumnya bentuk tubuh yang mulai tidak “indah” lagi sehingga membutuhkan pria-pria yang bisa menumbuhkan kembali “semangat” mereka. Atau, mereka adalah wanita-wanita yang memiliki segalanya, baik tubuh indah, pekerjaan dan keluarga yang sempurna namun masih butuh “kehangatan” tambahan selain dari pasangan resminya.
Dan untuk para remaja(terutama wanita), jangan sampai terjerumus hingga salah gaul, karena biasanya para LELAKI bukan termasuk saya karena saya PRIA, mengeluarkan jurusnya ketika ingin berhubungan seksual bebas yaitu:
1. Tenang aja sayang, aku akan menikahimu nanti kok...
2. Aku gak bakalan khianatin kamu dan akan selalu ada untuk kamu...
3. Tenang ya sayang, kalau dengan cara begini kamu ”gak bakalan hamil ko”……
Itulah beberapa andalan dari JURUS GOMBAL para pria untuk para wanita agar mendapatkan 'harta' wanita. Dan ingat, jangan terlalu nafsu dalam pacaran, nanti kalau sampai ada rangsangan hebat, semuanya bisa berubah dan lupa semuanya.
Dan sebenarnya pergaulan bebas itu bisa sangat menyenangkan kalau melakukannya dengan pasangan kita yang sah, resmi dan tentu yang kita cintai. Karena pernikahan adalah tempat dimana kita bisa melakukan semua itu. Jadi silahkan bergaul dan berseks bebas di lahan kita sendiri, dang ingat jangan sampai melakukannya di rumput orang lain. Okay?
Sumber http://forum.viva.co.id/showthread.php?p=4980044&posted=1#post4980044
Tren tersebut menunjukkan, bahwa ternyata gaya hidup glamour cenderung mengarah ke penyimpangan. Menariknya, seperti yang dikutip dari Okezone News dan Koran Bogor, tren ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia saja, tetapi telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air, tidak ketinggalan Aceh, sejak tahun 2000-an.
Padahal, kegiatan arisan hadir di masyarakat umumnya untuk mengumpulkan uang, reuni, kumpul keluarga, ajang unjuk harta, atau sebagai penentu status sosial. Tetapi di balik itu, pada hakekatnya arisan adalah ajang untuk bersilahturahmi antar sesama anggotanya, mulai dari keluarga, teman kerja, tetangga, dan lain sebagainya.
Arisan juga sebagai ajang membantu sesama anggota arisan. Jika sebuah arisan sudah berbelok arah menjadi ajang memperebutkan brondong, tentu sangat mengejutkan, bukan?
Entah apa yang menjadi latar belakang terbentuknya arisan brondong tersebut. Namun menurut banyak pendapat, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, bisa karena bentuk tubuh yang mulai tidak ‘indah’ lagi, sehingga membutuhkan pria-pria yang bisa menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya. Atau, karena perempuan-perempuan kaya tersebut masih membutuhkan ‘kehangatan’ tambahan, selain dari pasangan resminya.
Sementara itu, pria-pria yang sering diperebutkan di dalam arisan, usianya rata-rata 20-30 tahun. Bahkan, ada juga yang masih duduk di bangku SMA. Yang bisa dipastikan, pria-pria tersebut adalah orang-orang yang akrab dengan kehidupan atau para kaum sosialita, alias bukan ‘anak’ baru yang khusus dipesan dari germo.
Faktanya, arisan ini hanya dilakukan untuk mencari kesenangan dan menjadi hiburan semata. Meski dalam perjalanannya, para brondong kerap melayani dan menerima imbalan dari pemenang arisan.
Konon katanya tuh wanita berusia matang dengan rentang usia 35 tahun ke atas mulai mengalami krisis percaya diri. Sebuah pertanyaan yang sering mereka pikirkan yaitu "Apakah saya masih menarik?"
Kegiatan arisan pada hakekatnya adalah ajang untuk bersilahturamhmi antar sesama anggotanya, mulai dari keluarga, teman kerja, tetangga dan sebagainya. Arisan juga sebagai ajang membantu sesama anggota arisan. Nah, kalau sebuah arisan sudah berbelok arah menjadi ajang rebutan berondong, ah tentu sudah semakin gila dunia ini. Miris.
Entah karena umumnya bentuk tubuh yang mulai tidak “indah” lagi sehingga membutuhkan pria-pria yang bisa menumbuhkan kembali “semangat” mereka. Atau, mereka adalah wanita-wanita yang memiliki segalanya, baik tubuh indah, pekerjaan dan keluarga yang sempurna namun masih butuh “kehangatan” tambahan selain dari pasangan resminya.
Dan untuk para remaja(terutama wanita), jangan sampai terjerumus hingga salah gaul, karena biasanya para LELAKI bukan termasuk saya karena saya PRIA, mengeluarkan jurusnya ketika ingin berhubungan seksual bebas yaitu:
1. Tenang aja sayang, aku akan menikahimu nanti kok...
2. Aku gak bakalan khianatin kamu dan akan selalu ada untuk kamu...
3. Tenang ya sayang, kalau dengan cara begini kamu ”gak bakalan hamil ko”……
Itulah beberapa andalan dari JURUS GOMBAL para pria untuk para wanita agar mendapatkan 'harta' wanita. Dan ingat, jangan terlalu nafsu dalam pacaran, nanti kalau sampai ada rangsangan hebat, semuanya bisa berubah dan lupa semuanya.
Dan sebenarnya pergaulan bebas itu bisa sangat menyenangkan kalau melakukannya dengan pasangan kita yang sah, resmi dan tentu yang kita cintai. Karena pernikahan adalah tempat dimana kita bisa melakukan semua itu. Jadi silahkan bergaul dan berseks bebas di lahan kita sendiri, dang ingat jangan sampai melakukannya di rumput orang lain. Okay?
Sumber http://forum.viva.co.id/showthread.php?p=4980044&posted=1#post4980044