Lintas Cewek - Menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga adalah sebuah pilihan.
Setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Baik pilihan menjadi
Ibu Rumah Tangga ataupun wanita karir memiliki sisi positif dan
negatif.Tidak selamanya ibu rumah tangga lebih rendah kedudukannya dari
wanita karir, dan begitu sebaliknya bahwa tidak selamanya wanita karir
lebih rendah kedudukannya dari ibu rumah tangga. Semuanya tergantung
dari pribadi yang menjalaninya.
Seorang ibu rumah tangga akan lebih tinggi kedudukannya dari wanita karir jika dia bisa melaksanakan tugasnya secara profesional. Tahu pasti pekerjaan apa saja yang harus dilaksanakan di rumahnya. Bisa memanfaatkan waktu seoptimal mungkin, atau waktu emas bagi keluarganya. Bisa menciptakan pertemuan-pertemuan yang berkualitas bagi semua anggota keluarganya. Jika seorang ibu rumah tangga tidak tahu pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, maka keberadaan dirinya yang full time dirumah mungkin masih bisa dikalahkan oleh wanita karir yang bisa memanage waktunya seefisien mungkin untuk menciptakan pertemuan berkualitas bagi keluarganya.
Secara umum, peran full time mother lebih bagus daripada wanita karir. Karena full time mother dapat memberikan seluruh tenaga dan pikirannya bagi keluarganya. Seluruh energi terfokus untuk kemajuan dan peningkatan kualitas keluarganya. Meskipun ada wanita karir yang dapat menyeimbangkan antara keluarga dan karir, tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan wanita karir yang sukses di pekerjaannya, keluarganya menjadi korbannya. Karena jumlah super woman di dunia ini sangat sedikit. Pasti ada salah satu yang harus dikorbankan, entah keluarganya, atau pekerjaannya.
Terlepas dari pro kontra para aktifis gender, harus kita sadari dan akui bahwa wanita diciptakan dengan kondisi fisik yang berbeda dengan pria. Kondisi fisik wanita lebih lemah daripada pria, ini adalah fakta. Seorang wanita yang sudah mencurahkan energinya di kantor dari jam 08.00-17.00, ketika pulang kerumah pasti kondisinya sudah sangat lelah. Orang yang sedang dalam kondisi lelah emosinya tidak stabil dan gampang marah. Jadilah keluarganya hanya mendapatkan sisa-sisa tenaga dengan kondisi emosi yang labil. Padahal seorang suami yang kelelahan setelah seharian mencari nafkah tentu menginginkan kondisi rumahnya penuh ketenangan dan kedamaian. Suami menginginkan suasana rumah yang sejuk, istri yang hangat dan penuh pengertian tempat berbagi berbagai permasalahan kehidupan.
Bukan berarti wanita karir itu selalu negatif. Jika memang kondisi ekonomi keluarga masih sangat kekurangan, maka wanita bisa membantu mencari nafkah. Tapi jika pendapatan suami sudah mencukupi, maka alangkah baiknya jika menjadi full time mother saja. Atau jika ingin membantu menopang ekonomi keluarga, maka wanita bisa menjalankan pekerjaan part time seperti memberi les privat, menjahit, membikin pernak-pernik, menulis, membikin kue dll. Dengan pekerjaan sampingan yang tidak menguras waktu seharian penuh, maka keluarga masih bisa diurus dan pendapatan pun bisa diraih. Tidak ada istilah ibu rumah tangga tidak bisa mengaktualisasi diri, semua tergantung dari diri kita masing-masing.
Menjadi Ibu Rumah Tangga Profesional adalah impian dari setiap ibu. Keluarga terurus, keuangan terpenuhi, dan aktualisasi diri terwujud. Tentu ini bukanlah hal yang mudah. Kita semua masih belajar bersama mewujudkan hal tersebut. Berikut ini ada bebrapa hal yang dapat kita lakukan bersama agar kita tidak kalah dengan wanita karir. Hal-hal untuk membantu mewujudkan profil Ibu Rumah Tangga Profesional :
1. Menikmati peran ibu rumah tangga.
Ini merupakan titian pertama, yang dapat mengantarkan ke gerbang kehidupan aman, tentram, damai, dan rileks tanpa dihinggapi stres ataupun beban ketika terjun menjalankan karier full time mother. Untuk menciptakan kadar profesional, menikmati peran “kerja” sangat diperlukan. Dimana dia mengetahui dengan jelas seluk beluk, tantangan dan reward jika menjalankan aktivitas tersebut.
2. Memiliki visi dan motivasi.
Menjadi ibu rumah tangga adalah profesi, sama halnya dengan pekerjaan di luar rumah. Karena butuh keahlian, pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankannya. Agar semuanya berjalan secara profesional tanpa ada perasaan malu, risih ataupun jengah, seorang ibu rumah tangga juga perlu memiliki visi dan motivasi yang jelas, tidak semata-mata dijalankan karena keterpaksaan. Visi adalah wawasan jauh ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah sumber motivasi yang menggerakan hati untuk berbuat sesuatu. Dengan adanya visi dan motivasi tersebut, maka paradigma bahwa peran ibu rumah tangga adalah menjemukan akan hilang sedikit demi sedikit.
3. Mampu mengkolabarasikan Leadership dan friendship secara seimbang.
Leadership atau jiwa pemimpin juga diperlukan oleh ibu rumah tangga untuk dapat mengarahkan anggota keluarganya. Dia menempatkan diri agar dapat bermanfaat bagi anggota keluarganya serta mampu mengambil tindakan yang dirasakan perlu untuk kepentingan keluarga. Seorang ibu rumah tangga juga harus memiliki jiwa bersahabat (friendship). Di mana ia mampu menempatkan diri menjadi seorang sahabat yang penuh pengertian dengan tutur bahasa yang menyenangkan, tidak menghakimi jika mencium gelagat tidak baik dalam rumah tangganya sehingga timbul keakraban dan keterbukaan antar anggota keluarga. Mengembangkan forum diskusi dan komunikasi dua arah.
4. Memiiki management of time control.
Berbeda dengan pekerja kantoran yang selalu diatur waktu, maka seorang ibu rumah tangga punya hak untuk mengatur waktu kerjanya. Bos baginya adalah dirinya sendiri. Malas-rajin, lambat-cekatannya, tergantung bagaimana dia dapat memanajemen waktunya secara profesional. Memanfaatkan waktu secara optimal-efektif dan efisien- akan mendatangkan hasil optimal hingga menciptakan kepuasan yang tinggi bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya kepuasan diri akan tumbuh rasa menikmati bahkan mencintai peran ibu rumah tangga.
5. Mampu bertindak sebagai corporate secretary
Dalam rumah tangga, seorang suami sangat membutuhkan sekretaris perusahaan (istri) sebagai tangan kanannya (orang yang dapat dipercaya). Untuk memenuhinya maka Seorang ibu rumah tangga harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang manajerial, berkomunikasi, interpersonal skill untuk mengagendakan rencana-renca rumah tangganya.
6. Pengelola keuangan yang cerdas
Hal ini dapat diketahui dari adanya buku neraca keuangan rumah tangga (berisikan pemasukan dan pengeluaran). Ini diperlukan untuk mengontrol keuangan dan mengupayakan adanya penghematan dalam megelola aset serta menyisakannya untuk tabungan masa depan.
7. Juru masak handal
“Cinta datang dari perut”, maksudnya sebuah cinta dapat muncul dari masakan yang disuapkan ke mulut hingga perut merasa kenyang terisi. Seorang ibu rumah tangga yang dapat menyajikan masakan lezat bagi keluarga tentu akan memberikan kenangan tersendiri di lidah, dan rindu untuk selalu pulang ke rumah karena ingin mencicipinya kembali.
8. Pendidik yang terdidik
“Ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak-anak”. Dengan ilmu pengetahuannya, seorang ibu rumah tangga akan tahu bagaimana mendidik anak (memberikan ilmu dan hal-hal yang dibutuhkan anak), sehingga kelak mampu mengantar anak pada gerbang kesuksesan.
9. Mampu mengaktualisasikan diri
Dengan adanya aktualisasi diri, diharapkan seorang ibu rumah tangga tidak merasa terkukung pada rutinitas. Aktualisasi dapat berupa menyalurkan hobi, melakukan pekerjaan yang disenangi, atau memiliki waktu pribadi, dengan tanpa megabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga.
Demikian poin-poin yang bisa kita lakukan. Sedikit demi sedikit mari kita perbaiki diri kita masing-masing untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Tidak ada kata terlambat. Asal ada kemauan pasti ada jalan. Nothing is imposible…everything is possible if you believe in Alloh….Let’s do it…!
Edisi tulisan setelah off 2 bulan dari aktifitas Ibu Profesional
Sumber
Seorang ibu rumah tangga akan lebih tinggi kedudukannya dari wanita karir jika dia bisa melaksanakan tugasnya secara profesional. Tahu pasti pekerjaan apa saja yang harus dilaksanakan di rumahnya. Bisa memanfaatkan waktu seoptimal mungkin, atau waktu emas bagi keluarganya. Bisa menciptakan pertemuan-pertemuan yang berkualitas bagi semua anggota keluarganya. Jika seorang ibu rumah tangga tidak tahu pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, maka keberadaan dirinya yang full time dirumah mungkin masih bisa dikalahkan oleh wanita karir yang bisa memanage waktunya seefisien mungkin untuk menciptakan pertemuan berkualitas bagi keluarganya.
Secara umum, peran full time mother lebih bagus daripada wanita karir. Karena full time mother dapat memberikan seluruh tenaga dan pikirannya bagi keluarganya. Seluruh energi terfokus untuk kemajuan dan peningkatan kualitas keluarganya. Meskipun ada wanita karir yang dapat menyeimbangkan antara keluarga dan karir, tapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Kebanyakan wanita karir yang sukses di pekerjaannya, keluarganya menjadi korbannya. Karena jumlah super woman di dunia ini sangat sedikit. Pasti ada salah satu yang harus dikorbankan, entah keluarganya, atau pekerjaannya.
Terlepas dari pro kontra para aktifis gender, harus kita sadari dan akui bahwa wanita diciptakan dengan kondisi fisik yang berbeda dengan pria. Kondisi fisik wanita lebih lemah daripada pria, ini adalah fakta. Seorang wanita yang sudah mencurahkan energinya di kantor dari jam 08.00-17.00, ketika pulang kerumah pasti kondisinya sudah sangat lelah. Orang yang sedang dalam kondisi lelah emosinya tidak stabil dan gampang marah. Jadilah keluarganya hanya mendapatkan sisa-sisa tenaga dengan kondisi emosi yang labil. Padahal seorang suami yang kelelahan setelah seharian mencari nafkah tentu menginginkan kondisi rumahnya penuh ketenangan dan kedamaian. Suami menginginkan suasana rumah yang sejuk, istri yang hangat dan penuh pengertian tempat berbagi berbagai permasalahan kehidupan.
Bukan berarti wanita karir itu selalu negatif. Jika memang kondisi ekonomi keluarga masih sangat kekurangan, maka wanita bisa membantu mencari nafkah. Tapi jika pendapatan suami sudah mencukupi, maka alangkah baiknya jika menjadi full time mother saja. Atau jika ingin membantu menopang ekonomi keluarga, maka wanita bisa menjalankan pekerjaan part time seperti memberi les privat, menjahit, membikin pernak-pernik, menulis, membikin kue dll. Dengan pekerjaan sampingan yang tidak menguras waktu seharian penuh, maka keluarga masih bisa diurus dan pendapatan pun bisa diraih. Tidak ada istilah ibu rumah tangga tidak bisa mengaktualisasi diri, semua tergantung dari diri kita masing-masing.
Menjadi Ibu Rumah Tangga Profesional adalah impian dari setiap ibu. Keluarga terurus, keuangan terpenuhi, dan aktualisasi diri terwujud. Tentu ini bukanlah hal yang mudah. Kita semua masih belajar bersama mewujudkan hal tersebut. Berikut ini ada bebrapa hal yang dapat kita lakukan bersama agar kita tidak kalah dengan wanita karir. Hal-hal untuk membantu mewujudkan profil Ibu Rumah Tangga Profesional :
1. Menikmati peran ibu rumah tangga.
Ini merupakan titian pertama, yang dapat mengantarkan ke gerbang kehidupan aman, tentram, damai, dan rileks tanpa dihinggapi stres ataupun beban ketika terjun menjalankan karier full time mother. Untuk menciptakan kadar profesional, menikmati peran “kerja” sangat diperlukan. Dimana dia mengetahui dengan jelas seluk beluk, tantangan dan reward jika menjalankan aktivitas tersebut.
2. Memiliki visi dan motivasi.
Menjadi ibu rumah tangga adalah profesi, sama halnya dengan pekerjaan di luar rumah. Karena butuh keahlian, pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankannya. Agar semuanya berjalan secara profesional tanpa ada perasaan malu, risih ataupun jengah, seorang ibu rumah tangga juga perlu memiliki visi dan motivasi yang jelas, tidak semata-mata dijalankan karena keterpaksaan. Visi adalah wawasan jauh ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah sumber motivasi yang menggerakan hati untuk berbuat sesuatu. Dengan adanya visi dan motivasi tersebut, maka paradigma bahwa peran ibu rumah tangga adalah menjemukan akan hilang sedikit demi sedikit.
3. Mampu mengkolabarasikan Leadership dan friendship secara seimbang.
Leadership atau jiwa pemimpin juga diperlukan oleh ibu rumah tangga untuk dapat mengarahkan anggota keluarganya. Dia menempatkan diri agar dapat bermanfaat bagi anggota keluarganya serta mampu mengambil tindakan yang dirasakan perlu untuk kepentingan keluarga. Seorang ibu rumah tangga juga harus memiliki jiwa bersahabat (friendship). Di mana ia mampu menempatkan diri menjadi seorang sahabat yang penuh pengertian dengan tutur bahasa yang menyenangkan, tidak menghakimi jika mencium gelagat tidak baik dalam rumah tangganya sehingga timbul keakraban dan keterbukaan antar anggota keluarga. Mengembangkan forum diskusi dan komunikasi dua arah.
4. Memiiki management of time control.
Berbeda dengan pekerja kantoran yang selalu diatur waktu, maka seorang ibu rumah tangga punya hak untuk mengatur waktu kerjanya. Bos baginya adalah dirinya sendiri. Malas-rajin, lambat-cekatannya, tergantung bagaimana dia dapat memanajemen waktunya secara profesional. Memanfaatkan waktu secara optimal-efektif dan efisien- akan mendatangkan hasil optimal hingga menciptakan kepuasan yang tinggi bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya kepuasan diri akan tumbuh rasa menikmati bahkan mencintai peran ibu rumah tangga.
5. Mampu bertindak sebagai corporate secretary
Dalam rumah tangga, seorang suami sangat membutuhkan sekretaris perusahaan (istri) sebagai tangan kanannya (orang yang dapat dipercaya). Untuk memenuhinya maka Seorang ibu rumah tangga harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang manajerial, berkomunikasi, interpersonal skill untuk mengagendakan rencana-renca rumah tangganya.
6. Pengelola keuangan yang cerdas
Hal ini dapat diketahui dari adanya buku neraca keuangan rumah tangga (berisikan pemasukan dan pengeluaran). Ini diperlukan untuk mengontrol keuangan dan mengupayakan adanya penghematan dalam megelola aset serta menyisakannya untuk tabungan masa depan.
7. Juru masak handal
“Cinta datang dari perut”, maksudnya sebuah cinta dapat muncul dari masakan yang disuapkan ke mulut hingga perut merasa kenyang terisi. Seorang ibu rumah tangga yang dapat menyajikan masakan lezat bagi keluarga tentu akan memberikan kenangan tersendiri di lidah, dan rindu untuk selalu pulang ke rumah karena ingin mencicipinya kembali.
8. Pendidik yang terdidik
“Ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak-anak”. Dengan ilmu pengetahuannya, seorang ibu rumah tangga akan tahu bagaimana mendidik anak (memberikan ilmu dan hal-hal yang dibutuhkan anak), sehingga kelak mampu mengantar anak pada gerbang kesuksesan.
9. Mampu mengaktualisasikan diri
Dengan adanya aktualisasi diri, diharapkan seorang ibu rumah tangga tidak merasa terkukung pada rutinitas. Aktualisasi dapat berupa menyalurkan hobi, melakukan pekerjaan yang disenangi, atau memiliki waktu pribadi, dengan tanpa megabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga.
Demikian poin-poin yang bisa kita lakukan. Sedikit demi sedikit mari kita perbaiki diri kita masing-masing untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga. Tidak ada kata terlambat. Asal ada kemauan pasti ada jalan. Nothing is imposible…everything is possible if you believe in Alloh….Let’s do it…!
Edisi tulisan setelah off 2 bulan dari aktifitas Ibu Profesional
Sumber