"Penyakit gusi merupakan masalah kedua terbesar dalam kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia," ucap Drg. Hari Sunarto Sp.Perio(K) yang ditemui di Jakarta.
Gambaran gusi sehat: berwarna pink, berpigmen, konsistensinya kenyal, tidak ada pendarahan saat gosok gigi, tidak ada tanda peradangan, dan tepi gusi terletak di atas dentin dan email. Gusi yang sehat juga terlihat seperti kulit jeruk.
Dokter yang menjabat Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia (IPERI) Komisariat Jakarta itu membagi sejumlah tips untuk mencegah gangguan gusi. Ini penting karena gangguan gusi menjadi penyebab utama gigi sensitif.
- Kontrol plak dengan menyikat gigi secara teratur. Ini efektif mencegah perkembangan bakteri dan mencegah radang gusi serta dentin hipersensitif.
- Sikat gigi dengan teknik yang benar secara teratur untuk membantu desensitisasi permukaan akar.
- Perhatikan kondisi sikat gigi, terutama bentuk dan kebersihan bulu sikatnya. Jangan ragu segera mengganti yang baru jika bentuknya sudah tak ideal dan kotor.
- Apabila sudah ada kerusakan tulang atau peridontis segera konsultasi dengan dokter untuk terapi sedini mungkin sehingga tidak perlu dilakukan tindakan bedah.
- Kontrol ke dokter gigi secara periodik
- Melakukan perawatan gigi di rumah dengan menggosok gigi secara teratur. Pilih pasta gigi yang tepat. Kenali komponen aktif tambahan untuk perawatan dentin hipersensitif, seperti hydroxyapatite, potassium citrate, dan zinc citrate. Bahan-bahan tersebut efektif membantu memelihara kesehatan gusi. (eh)
Sumber