Ngeri !!! Misteri Kakek Sarung Pencabut Nyawa dari Medan

Masyarakat kota Medan sempat dibuat heboh dengan kabar adanya kakek sarung misteriuspencabut nyawa bagi yang membeli sarungnya. Percaya tak percaya, namun isu misterius itu membuat resah warga.

Konon, kakek sarung pencabut nyawa merupakan seorang kakek penjual sarung yang mendatangi rumah-rumah warga pada dini hari, sore dan selepas magrib.



Sang kakek misterius ini akan menjual sarungnya Rp 5.000, ada pula yang menyebut Rp 10.000.

Jika sarung tidak dibeli, kakek ini akan menangis seperti bayi. Namun, kalau sarung dibeli dan disentuh sang pembeli akan meninggal. Disebutkan pula bahwa yang dijual itu sebenarnya bukan sarung misteri melainkan kain kafan bekas sebagai bahan pesugihan.

Beredar pula kabar bahwa korban Kakek Sarung misterius ini sudah banyak berjatuhan, seperti di Diski, Binjai, Tandem, dan Sunggal. Bahkan, ada yang menyebutkan pembantu dosen dan mahasiswa USU turut menjadi korban. Namun, belum satu pun kabar itu terbukti.


Bak pesan berantai dari mulut ke mulut sampai pesan elektronok yang dikirimkan secara berantai, kabar mengenai kakek sarung pencabut nyawa ini beredar. Ini membuat warga semakin resah akibat kabar yang masih simpang-siur itu.

Kabar itu juga beredar lewat media sosial, seperti BBM. Warga yang mendapatkan kabar itu pun berbagi pengalamannya.

Seorang warga Perumnas Simalingkar, Dedi Ginting, juga bercerita kalau istrinya mengaku bertemu dengan kakek-kakek menjual sarung kumal sambil mendorong sepeda. Tapi sang istri hanya memberi Rp 2.000 sebagai sedekah.

Adanya kabar Kakek Sarung misterius pencabut nyawa ini sempat memakan korban.

Seorang perempuan tua yang ingin mencari pekerjaan di Belawan sempat dihajar warga. Dia babak belur dihajar karena dituduh sebagai Nenek Sarung.

Untungnya perempuan asal Padang Sidempuan yang disebut bernama Sariati (64) itu diselamatkan polisi yang kemudian membawanya ke Mapolsek Belawan.

Karena telah membuat resah masyarakat, Aparat Kepolisian kota Medan akhirnya menenangkan masyarakat bahwa isu tersebut merupakan isu bohong atau HOAX.

Polda Sumut meminta masyarakat tidak mempercayai isu Kakek Sarung pencabut nyawa itu. Bukan hanya itu, masyarakat juga diimbau agar tidak mebesar-besarkan kabar bohong tersebut.

Helfi mengatakan mereka masih menyelidiki pihak tidak bertanggung jawab yang pertama kali menyebarkan isu Kakek Sarung. Dia mengingatkan pengedar kabar bohong bisa dikenakan pidana.

"Jika meresahkan, bisa kena pidana," ucap perwira kepolisian ini.

sumber http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1892161