Beginilah Cara Mengidentifikasi Keperawanan Pada Wanita

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kehormatan wanita diartikan dengan kesucian wanita. Sedangkan kata perawan dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia adalah seseorang yang belum pernah berhubungan intim dengan lawan jenisnya.

Sering kali dalam kehidupan bermasyarakat muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai keperawanan seseorang. Hal ini menimbulkan berbagai macam kesimpulan yang berbeda, dimana setiap individu yang ditanya mempunyai pendapat berbeda mengenai pertanyaan yang diajukan.

Tidak keluarnya darah ketika pertama kali berhubungan intim dengan lawan jenisnya, ini adalah salah satu pernyataan yang umum dilontarkan oleh kebanyakan masyarakat. Umumnya, keluarnya darah ketika pertama kali berhubungan intim memang merupakan ciri-ciri khusus seseorang wanita dinyatakan perawan.

Dalam menjalani kehidupan seksual, pertanyaan mengenai “apakah kamu masih perawan?” yang dilontarkan pada pasangan wanita m
erupakan salah satu tindakan yang akan menganggu keharmonisan dalam menjalani kehidupan. Tidak semestinya pihak pria melontarkan pertanyaan semacam itu.

Tidak keluarnya darah ketika pertama kali melangsungkan hubungan intim pasca melakukan pernikahan terkadang menimbulkan kecurigaan. Hal semacam ini menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hati, khususnya pria.

Bagi pihak wanita yang dicurigai pun juga akan merasa tersudutkan, hingga pada akhirnya kondisi semacam ini akan mengancam hubungan rumah tangga yang dijalaninya. Tidak seharusnya hanya karena tidak adanya darah yang keluar ketika pertama kali melangsungkan hubungan intim menjadikan hubungan sepasang kekasih menjadi renggang, terlebih bagi pasangan yang sudah menikah.

Alat kelamin wanita atau disebut dengan vagina berbentuk liang dan memanjang, dimana dindingnya terdiri atas lipatan mukosa yang mampu merengang, kondisi perengangan ini memungkinkan kepala bayi keluar dari alat kemalin wanita ketika proses kelahiran berlangsung.

Ada satu hal yang perlu diketahui oleh semua kaum pria. Pada mulut vagina, terdapat satu lapis mukosa yang agak tebal dan melingkar pada mulut vagina. Inilah yang disebut dengan selaput dara dan bagian inilah yang memungkinkan terjadinya pendarahan ketika pertama kali seorang wanita melakukan hubungan intim dengan lawan jenisnya.

Proses pendarahan yang terjadi pada wanita ketika pertama kali melakukan hubungan intim dapat digambarkan sebagaimana sebuah gua yang dimana mulut gua tersebut terdapat sarang laba-laba, apabila Anda memasuki gua tersebut, sudah pasti Anda akan merusak sarang laba-laba tersebut. Ini adalah visualisasi dari kejadian lain yang mana kejadian ini hampir mirip dengan selaput dara.
Pada dasarnya, wanita yang belum pernah melakukan hubungan intim memiliki selaput dara dengan kondisi yang sempurna, ini bisa Anda bayangkan seolah-olah selaput dara tersebut adalah sarang laba-laba yang masih sempurna (belum rusak). Lantas apa guna selaput dara?

Ketika masih berusia anak-anak hingga remaja, selaput dara berfungsi sebagai benteng yang menjaga vagina dari benda-benda asing. Selaput dara menjaga vagina agar terbebas dari kuman dan kotoran yang akan membahayakannya. Ukuran dan bentuk selaput dara tidak sama dan beragam, baik berbentuk melingkar dan mengitari lubang vagina dengan satu lubang ditengahnya.

Inilah hal penting yang harus diperhatikan oleh kaum pria, agar tidak menimbulkan kecurigaan pada pasangannya. Selaput dara memiliki sifat yang elastis, namun tidak seelastis dibanding dengan dinding vagina. Apabila selaput dara terengang melebihi kapasitas elastisnya, maka akan terjadi kerusakan (robek), yang pada akhirnya mengeluarkan darah. Perengangan pada selaput dara dapat terjadi karena beberapa faktor, yakni karena kecelakaan dan hal lainnya.

Perlu diketahui, bahwa tidak semua perengangan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan atau robekan. Anda pun juga bisa mengambil kesimpulan dari apa yang sudah dijelaskan. Ketika pertama kali seorang wanita melakukan hubungan intim, sering kali terjadi pendarahan, dimana ini merupakan tanda-tanda keperawanan. Namun, perbedaan yang terdapat pada setiap wanita tidak memungkinkan hal ini harus terjadi pada masing-masing wanita.

Sebagai contoh, seorang pria yang beristrikan wanita dari negara Belanda. Secara fisik akan terlihat jelas bahwa wanita Indonesia dengan wanita Belanda memiliki fisik yang berbeda, ini juga berlaku pada daerah genital setiap wanita. Ketika terjadi proses penetrasi, tidak dapat diketahui apakah ukuran penis yang terlalu kecil atau bentuk vagina pada pasangan wanita yang terlalu dalam, sehingga tidak terjadi pendarahan ketika pertama kali melakukan hubungan intim.

Perbedaan inilah yang melatarbelakangi tidak terjadinya pendarahan ketika pertama kali berhubungan intim. Bahkan ada beberapa kasus, dimana selaput darah tidak robek dan tidak terjadi pendarahan meskipun sudah berkali-kali melakukan hubungan seks. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah penggunaan pelumas yang terlalu banyak ketika sedang melakukan hubungan seks. Hal ini akan mencegah terjadinya pendarahan ketika pertama kali melakukan hubungan seks, meskipun tidak keseluruhan berhasil dan kondisi ini juga dipengaruhi juga oleh faktor fisik setiap wanita.

Sama halnya dengan kasus pria. Kebanyakan pria mengalami ejakulasi ketika pertama kali melakukan hubungan seks, ini juga disebabkan oleh berbagai macam faktor. Oleh karenanya, sebagai seorang pasangan setidaknya mempunyai kesadaran diri dan mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya sebelum melontarkan pertanyaan yang akan memperburuk kondisi Anda dan pasangan Anda.

Sebagaimana kasus ejakulasi dini ketika pertama kali melakukan hubungan intim. Tentu saja sebagai pihak pria, Anda tidak akan menerima jika pasangan Anda melontarkan pertanyaan “Apakah kemampuan kamu hanya bisa memuaskan aku sampai batas ini saja?”.

Sebagai pihak pria mungkin pertanyaan tersebut akan membunuh gairah seks Anda dan Anda pun tidak menginginkan pertanyaan tersebut keluar dari mulut pasangan Anda. Meskipun masalah ejakulasi dini merupakan masalah seksual yang umum dialami oleh banyak pria dan banyak solusi yang bisa dijadikan alternatif untuk bisa mengatasi masalah ejakulasi dini tersebut, salah satunya adalah Obat Kuat. 

Sebelum melontarkan pertanyaan-pertanyaan, alangkah baiknya kita harus mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Dalam kasus di atas, keperawanan tidaklah ditandai dengan ciri-ciri pendarahan semata. Tidak adanya pendarahan yang terjadi ketika pertama kali melakukan hubungan intim bisa terjadi karena beberapa faktor. Oleh karena alasan inilah, tidak sepantasnya pihak pria melontarkan pertanyaan yang menyudutkan pihak wanita, disamping membunuh gairah seks pihak wanita, pertanyaan ini juga akan mengencam hubungan rumah tangganya.

sumber http://arsipkita.com/cara-mengidentifikasi-keperawanan-pada-wanita-70/